Sabtu, 12 Desember 2015

Yang Lebih Indah dari Sekedar Mimpi

           “Terkadang, mimpi tidak akan menjadi kenyataan.
Namun, kau harus terus bermimpi
untuk meraih apa yang ingin kau wujudkan dalam hidup ini.
Karena, yang terpenting bukan apa yang bisa kau miliki.
Namun, bagaimana kau bahagia dengan apa yang kau miliki.”

Mimpiku di Ilmu dan Teknologi Pangan IPB (mungkin) pupus. Aku tidak ingin terlalu egois menyikapi hidup ini. Siapa aku? Darimana aku? Bagaimana aku? Aku harus cukup sadar diri. Aku bukan mundur karena tak mampu. Aku hanya ingin memberikan mereka-mereka berpeluang lebih besar. :D
Kampus IPB, kampus idamanku sejak aku memutuskan untuk melanjutkan untuk kuliah. Basic SMK Swasta yang kusandang seakan menciutkan nyaliku untuk bersaing bersama mereka. Entah mengapa, hanya ada IPB didalam anganku. Namun, perjalananku mencantumkan IPB sebagai pilihan PTN dalam SNMPTN 2015 gagal. Aku memilihnya satu kali dan tak pernah memilihnya lagi. Seakan sadar, aku lebih memilih Universitas Negeri di Purwokerto sebagai pilihan PTNku (dengan jurusan yang sama).
Selain itu, bagaikan tak ingin kehilangan kesempatan seleksi (gratis) nasional, akupun mendaftarkan diriku dalam jalur SPAN-PTKIN. Seleksi nasional seperti SNMPTN dibawah Kementrian Agama yang dilaksanakan oleh seluruh Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia. Minatku dalam dunia pertanian tak hilang. Aku cari dan akhirnya aku menemukan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Akupun mendaftarkannya dalam urutan pertamaku “Agroteknologi”.
Aku, SMK, swasta, angkatan pertama dalam jurusanku. Membuatku seakan merasa menarik diri dari seleksi nasional itu. Minder. Merasa berharap terlalu tinggi. But never mind. Semua harus dicoba. Semua harus diusahakan.
9 Mei 2015, aku gagal dalam SNMPTN. Kecewa? Pasti. Tapi, yasudahlah.. Bukankah memang belum tempatku berada diantara mereka. Ada tempat yang Allah siapkan untukku dan untuk pribadiku kedepannya. Dan 12 Mei 2015, kelulusan SPAN-PTKIN. Seakan berharap besar, aku bersemangat dan untuk yang ini aku tak ingin dikecewakan dengan kata “maaf” lagi dari sistem. And finally, “Aku dinyatakan DITERIMA”.




                Dan saat aku menuliskan kisah ini, aku sudah terdaftar sebagai mahasiswi Agroteknologi IA UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mungkin, inilah jalan terbaik Allah untuk diriku. Menyeimbangkan dalam pencarian ilmu dunia dan akhirat. Seketika, motto hidup yang selalu aku andalkan muncul “Selama yakin, tak ada yang tak mungkin. Percaya diri! Aku lebih hebat dari apa yang aku bayangkan”. J./

Tidak ada komentar:

Posting Komentar