Aku tahu di AlQuran hanya diperintahkan untuk "Iqro" (bacalah), bahkan untuk ayat pertama diturunkan. Namun, aku tidak bisa untuk itu disaat sebuah pesan singkatku tertuju kepadanya. Aku saat ini melebur. Aku melakukan sesuatu diluar kontrol tubuhku. Aku perlu sosok yang biasa ada untuk tetap hadir. Namun, mungkin sikapku yang diluar batas normal memuakkan mereka. Aku membuat semua orang membenci diriku. Bodoh!!!
Terkadang aku begitu mudah menemukan banyak orang disekitarku saat aku sedang baik baik saja. Namun, saat aku melebur bahkan hampir hancur.......
Ini soal biasa yang bahkan sangat biasa tetapi aku tak bisa berpikir jernih untuk semua.
Cukup berat..
Cukup sakit..
Semua masalah seakan bertemu, dan jatuh cinta. Kemudian mereka menikah dan berkembang biak.
Semakin banyak semakin menyerang.
Sempat sakit dan semakin sakit.
Sampai saat aku menuliskan ini.
Bukan hanya batin, namun fisikpun begitu..
Mereka berkoordinasi cukup kompak. Sungguh..!!
Seakan ingin selalu disini tanpa kembali.
Karena ketika aku kembali, aku hanya menjadi beban bagi orang lain.
Tak hanya beban bagi mereka di sekelilingku, namun beban bagi mereka yang berjuang untukku.
Ingin tertawa dan nelangsa ketika memikirkan betapa tidak berharganya diriku di mata siapapun.
Terkadang aku begitu mudah menemukan banyak orang disekitarku saat aku sedang baik baik saja. Namun, saat aku melebur bahkan hampir hancur.......
Ini soal biasa yang bahkan sangat biasa tetapi aku tak bisa berpikir jernih untuk semua.
Cukup berat..
Cukup sakit..
Semua masalah seakan bertemu, dan jatuh cinta. Kemudian mereka menikah dan berkembang biak.
Semakin banyak semakin menyerang.
Sempat sakit dan semakin sakit.
Sampai saat aku menuliskan ini.
Bukan hanya batin, namun fisikpun begitu..
Mereka berkoordinasi cukup kompak. Sungguh..!!
Seakan ingin selalu disini tanpa kembali.
Karena ketika aku kembali, aku hanya menjadi beban bagi orang lain.
Tak hanya beban bagi mereka di sekelilingku, namun beban bagi mereka yang berjuang untukku.
Ingin tertawa dan nelangsa ketika memikirkan betapa tidak berharganya diriku di mata siapapun.
@jakarta, 6 februari 2016
Ditemani rintikan hujan yang seakan mengejek diriku..
Ditemani rintikan hujan yang seakan mengejek diriku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar