Gulma
dianggap sebagai pengganggu tanaman budidaya, karena keberadaannya dapat menyebabkan
kompetisi unsur hara. Selain itu, gulma juga dapat menjadi rumah sekunder dari
beberapa jenis hama. Namun, beberapa jenis gulma dapat digunakan untuk membasmi
hama. Salah satunya adalah babadotan.
Babadotan
(Ageratum conyzoides) atau biasa
disebut bandotan (Sunda), wedusan (Jawa), dus-bedusan (Madura), rumput balam
(Melayu Pontianak), serta Billygoat-weed,
Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed
dalam bahasa Inggris. Tumbuhan ini mudah ditemui di pekarangan rumah, tepi
jalan, tanggul, ataupun saluran-saluran air. Tumbuhan ini merupakan tanaman
liar, sehingga disebut sebagai gulma alias tumbuhan pengganggu.
Babadotan
memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, kumarine, eugenol 5%,
hidrogen sianida (HCN), dan minyak atsiri. Tumbuhan ini memiliki fungsi repellent (penolak) pada serangga,
karena memiliki aroma yang menyengat.
Cara membuat pestisida nabati babadotan
Bahan dan Alat
|
Cara Pembuatan
|
Cara Penggunaan
|
OPT Sasaran
|
½ kg daun babadotan
1 liter air
1 gram deterjen/
sabun
|
Rajang daun
babadotan,
rendam dalam 1
liter air selama
24 jam. Saring.
Tambahkan
deterjen. Aduk
hingga rata
|
Semprotkan
keseluruh bagian
tanaman yang
terserang pada
pagi dan sore
hari
|
Hama
secara umum
|
Referensi:
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/bandotan-gulma-bermanfaat-untuk-pestisida-dan-antiseptik
Kementerian
Pertanian. 2012. Pembuatan Pestisida Nabati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar