Selasa, 21 April 2020

Pestisida Nabati Babadotan


Gulma dianggap sebagai pengganggu tanaman budidaya, karena keberadaannya dapat menyebabkan kompetisi unsur hara. Selain itu, gulma juga dapat menjadi rumah sekunder dari beberapa jenis hama. Namun, beberapa jenis gulma dapat digunakan untuk membasmi hama. Salah satunya adalah babadotan.

Babadotan (Ageratum conyzoides) atau biasa disebut bandotan (Sunda), wedusan (Jawa), dus-bedusan (Madura), rumput balam (Melayu Pontianak), serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa Inggris. Tumbuhan ini mudah ditemui di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, ataupun saluran-saluran air. Tumbuhan ini merupakan tanaman liar, sehingga disebut sebagai gulma alias tumbuhan pengganggu.

Babadotan memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, kumarine, eugenol 5%, hidrogen sianida (HCN), dan minyak atsiri. Tumbuhan ini memiliki fungsi repellent (penolak) pada serangga, karena memiliki aroma yang menyengat.

Cara membuat pestisida nabati babadotan
Bahan dan Alat
Cara Pembuatan
Cara Penggunaan
OPT Sasaran
½ kg daun babadotan
1 liter air
1 gram deterjen/
sabun
Rajang daun
babadotan,
rendam dalam 1
liter air selama
24 jam. Saring.
Tambahkan
deterjen. Aduk
hingga rata
Semprotkan keseluruh bagian
tanaman yang
terserang pada
pagi dan sore
hari
Hama secara umum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar