Dalam
budidaya pertanian organik, pasti sudah tidak asing dengan adanya istilah
pestisida nabati. Pestisida nabati merupakan alternatif penggunaan pestisida
sintetik yang dianggap berbahaya bagi lingkungan maupun petani ketika dipakai secara
terus menerus. Pestisida nabati adalah pestisida yang berasal dari tumbuhan dan
dimasukkan ke dalam kelompok pestisida biokimia. Pestisida nabati dapat
mengendalikan hama dan penyakit dengan metode non toksik atau yang tidak
beracun.
Di
Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 2400 jenis tumbuhan penghasil pestisida
nabati yang termasuk dalam 235 famili. Jenis-jenis tumbuhan tersebut,
antara lain: akasia, bawang putih, akar hijau, akar tuba, balik angin, maja,
belimbing wuluh, brotowali, kencur, cengkeh, cupa, duku, dan sebagainya.
Waktu
yang tepat untuk pengaplikasian pestisida adalah sore hari, karena pada saat
itu suhu dan kelembaban udara selama aplikasi dan sesudahnya konstan.
Penyemprotan pestisida pada siang hari saat sinar matahari terik dapat
menyebabkan kerusakan tanaman.
Pestisida
nabati memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, antara lain:
Keuntungan
1.
Relatif aman bagi lingkungan, karena residunya mudah hilang dan terurai oleh
alam
2.
Mudah diperoleh
3.
Cara pembuatan relatif mudah
4.
Menguntungkan petani dalam hal sosial ekonomi
5.
Penggunaan dalam jumlah kecil
6.
Dapat menekan penggunaan pestisida sintetik
Kerugian
1.
Daya kerjanya relatif lambat, sehingga aplikasinya harus lebih sering
2.
Tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama
3.
Kurang praktis karena harus membuatnya terlebih dahulu
Meskipun memiliki beberapa
kelemahan, namun pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida nabati
lebih aman dan memiliki dampak positif daripada menggunakan pestisida kimia. Maka dari itu, bagi teman-teman yang sudah membaca tulisan ini mari kita memulai budidaya pertanian organik.
Referensi:
8villages.com
Pradikta, A. A. (2017). Mengenal Pestisida Nabati. Melalui
etindan.bppsdmp.pertanian.go.id [14-8-2019].
Syakir. (2012). Pestisida
nabati (Cetakan II). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar