Sabtu, 11 April 2020

PESTISIDA NABATI


Dalam budidaya pertanian organik, pasti sudah tidak asing dengan adanya istilah pestisida nabati. Pestisida nabati merupakan alternatif penggunaan pestisida sintetik yang dianggap berbahaya bagi lingkungan maupun petani ketika dipakai secara terus menerus. Pestisida nabati adalah pestisida yang berasal dari tumbuhan dan dimasukkan ke dalam kelompok pestisida biokimia. Pestisida nabati dapat mengendalikan hama dan penyakit dengan metode non toksik atau yang tidak beracun.

Di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 2400 jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati yang termasuk dalam 235 famili. Jenis-jenis tumbuhan tersebut, antara lain: akasia, bawang putih, akar hijau, akar tuba, balik angin, maja, belimbing wuluh, brotowali, kencur, cengkeh, cupa, duku, dan sebagainya.

Waktu yang tepat untuk pengaplikasian pestisida adalah sore hari, karena pada saat itu suhu dan kelembaban udara selama aplikasi dan sesudahnya konstan. Penyemprotan pestisida pada siang hari saat sinar matahari terik dapat menyebabkan kerusakan tanaman.
Pestisida nabati memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, antara lain:

Keuntungan

1. Relatif aman bagi lingkungan, karena residunya mudah hilang dan terurai oleh alam
2. Mudah diperoleh
3. Cara pembuatan relatif mudah
4. Menguntungkan petani dalam hal sosial ekonomi
5. Penggunaan dalam jumlah kecil
6. Dapat menekan penggunaan pestisida sintetik

Kerugian
1. Daya kerjanya relatif lambat, sehingga aplikasinya harus lebih sering
2. Tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama
3. Kurang praktis karena harus membuatnya terlebih dahulu

Meskipun memiliki beberapa kelemahan, namun pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida nabati lebih aman dan memiliki dampak positif daripada menggunakan pestisida kimia. Maka dari itu, bagi teman-teman yang sudah membaca tulisan ini mari kita memulai budidaya pertanian organik.

Referensi:
8villages.com
Pradikta, A. A. (2017). Mengenal Pestisida Nabati. Melalui etindan.bppsdmp.pertanian.go.id [14-8-2019].
Syakir. (2012). Pestisida nabati (Cetakan II). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar